Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 787



Bab 787

“Duar!”

Seiring dengan kembang api yang meletup di langit, pertunjukan kembang api yang seindah ini terakhir kali terjadi pada ulang tahun Harvest. Agatha mengeluarkan banyak uang untuk mempekerjakan tim

profesional demi pertunjukan itu.

Sayangnya, saat itu Selena tidak punya mood untuk menikmatinya. Pesta kembang api yang paling indah yang pernah dia lihat dalam hidupnya adalah saat dia berusia 15 tahun. Arya sengaja mengatur

pesta kembang api untuknya.

Usia 15 tahun, masa yang bebas dari kekhawatiran. Dia masih menjadi anak kesayangan langit, belum pernah merasakan luka sedikit pun, dan penuh dengan khayalan tentang masa depan.

Pada saat itu, Arya yang sopan dan lembut adalah ayah yang paling menyayanginya.

Dia masih ingat ada banyak orang datang ke Kediaman Bennett pada hari itu. Semua orang datang

untuk merayakannya.

Bonbon berbaring malas–malasan di atas pohon plum sambil menonton kembang api di atas kepalanya.

Arya berkata dengan lembut, “Selama kamu suka, Ayah akan mengadakannya setiap tahun.”

Namun, sejak saat itu, tidak ada lagi yang mengadakannya.

Selena hanya ingat tanggal kematian Arya, tetapi dia lupa kalau besok juga adalah hari ulang tahunnya

sendiri.

Empat tahun yang lalu, dia hamil dan berharap Harvey akan mengatur semuanya dengan baik. Namun, siapa sangka Harvey tidak melakukan apa pun sepanjang hari?

Selena berpikir kalau dia mungkin saja sibuk, jadi dia memasak hidangan semeja penuh sendirian dan menunggu Harvey kembali.

Siapa sangka kalau orang itu tidak akan kembali? Selena malah melihat berita populer tentang Harvey dan Agatha yang sedang makan malam romantis.

Jelas–jelas itu di musim panas, tetapi Selena merasa sangat dingin.

Setelah itu, mereka mengalami serangkaian peristiwa termasuk perceraian sehingga tidak ada waktu untuk merayakan ulang tahun. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka lupa.

Melihat kata–kata “Selamat Ulang Tahun” di langit, dia baru ingat kalau dia sudah empat tahun troak

merayakan ulang tahunnya.

Selena berhenti di tepi pantai dan menontonnya dalam diam. Pertunjukan kembang api ini berlangsung

selama setengah jam.

Bahkan ada pertunjukan drone.

Blastys

Ada sebuah kapal pesiar besar di kejauhan. Tuan rumah yang berulang tahun itu pasti ada

Setelah kembang api menghilang, dunia kembali tenang, hanya tersisa suara ombak yang mengaum diThis material belongs to NôvelDrama.Org.

telinga.

“Ekspresi Nona tadi sangat serius, apa yang sedang Nona pikirkan?”

Selena tersenyum pahit. “Nggak ada apa–apa. Melihat ulang tahun orang lain membuatku teringat alran

ulang tahunku sendiri.”

“Apa itu hari ini? Kenapa Nona tidak bilang lebih awal? Saya akan memesan kue sekarang.”

“Nggak usah. Aku sudah nggak merayakan ulang tahun selama bertahun–tahun. Pantai sangat dingin.

ayo kita pulang.”

Gio juga tidak berkata–kata lagi dan mendorongnya masuk ke dalam mobil

Entah karena sudah lama berada di pantai atau tidak, Selena bersin begitu masuk ke dalam mobil sehingga Gio segera menyesuaikan suhu di dalam mobil.

Setelah pulang ke rumah, suasana hati Selena juga tidak begitu ceria. Bibi Mia biasanya tidur lebih awal sehingga lampu sudah dimatikan pada pukul delapan.

Selena kembali ke kamarnya dan berdiam sejenak, Bonbon adalah kucing yang cerdik..

Sebelum Selena tidur, ia selalu menemani Selena dengan baik, tetapi setiap kali Selena tertidur, ia pergi diam–diam mencari Gio untuk bermain, Selena pernah melihat Gio bermain dengannya di tengah malam

beberapa kali.

Setelah mandi, Selena berbaring tenang dan secara tidak sadar membuka aplikasi media sosial dalam

negeri untuk mencari berita tentang Harvey.

Ternyata berita terbarunya adalah dia pergi ke Afrika untuk bantuan bencana.

Selena mematikan ponselnya. Orang itu sepertinya berubah setelah dia pura–pura mati,

Padahal Harvey itu pewaris Keluarga Irwin, tetapi sekarang dia tidak tertarik bekerja dan berdonasi untuk

amal

Apa dia pikir dengan melakukan ini istrinya bisa hidup kembali?

Atau dia melakukannya untuk menenangkan hatinya yang penuh dengan rasa bersalah?

Selena tidak tertarik dan tidak ingin tahu.

Hubungannya dengan orang itu sudah berlalu.

Dia mematikan lampu dan tidur. Insomnia yang berlangsung lama sudah menjadi kebiasaannya.

Selena memandang pemandangan di luar dengan tubuhnya yang masih memulihkan diri. Dia tidak.

sabar ingin kembali ke Negara Arama untuk mencari anaknya.

“Tok, tok, tok!”

Suara ketukan pintu terdengar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.