Bab 697
Bab 697 Menyelesaikan Masalah Dengan Satu Panggilan Telepon
“Keluarga Misra! Keluarga Misra yang merupakan keluarga kaya terkemuka!”
“Keluarga Nyonya Besar Basagita! Boleh dibilang Keluarga Misra adalah kerabat Keluarga Basagita!”
“Keluarga Misra Kota Lino adalah keluarga terkemuka yang lebih hebat dibandingkan Keluarga Mahasura ibu kota provinsi!”
Saat ini, anggota Keluarga Basagita yang sudah lanjut usia mulai heboh.
Mereka tahu jelas keterkaitan antara Keluarga Basagita dengan Keluarga Misra.
Tuan Besar Basagita pernah menjadi menantu benalu Keluarga Misra.
Nyonya Besar Basagita yang sudah meninggal belasan tahun yang lalu adalah Nona Besar Keluarga Misra.
Setelahnya, Vivian terlibat konflik dengan keluarganya.
Dia membawa Tuan Besar Basagita pergi meninggalkan keluarganya dan kembali ke Kota Banyuli untuk merintis karier.
Setelahnya baru terbentuk Keluarga Basagita sekarang.
Hanya saja, selama bertahun–tahun ini, anggota Keluarga Basagita tidak pernah berhubungan dengan Keluarga Misra. Exclusive content from NôvelDrama.Org.
Generasi muda seperti Wisnu dan yang lainnya bahkan tidak mengenal Keluarga Misra.
Setelah mendengar penjelasan generasi tua mereka, mereka baru mengerti.
Pria paruh baya yang berdiri di hadapan Tuan Besar Basagita berkata sambil tersenyum tipis,
Apa Kakak nggak mengenaliku lagi? Aku adalah Gilang Misra.”
Tuan Besar Basagita tertegun sejenak, lalu memperhatikan Gilang dengan saksama.
Seketika itu pula, pikirannya seolah berdengung.
Ingatan–ingatan masa lalu langsung memenuhi benaknya.
Ingatan–ingatan itu adalah ingatan–ingatan yang memalukan baginya.
Gilang yang berdiri di hadapannya ini adalah adik iparnya.
Vivian Misra, istri Tuan Besar Basagita yang sudah meninggal dunia selama bertahun–tahun. adalah kakak sepupu Gilang-
Dulu, Gilang memang masih merupakan seorang bocah, tetapi dia juga sering
mempermalukan Tuan Besar Basagita.
Gilang bahkan sering menunggangi Tuan Besar Basagita dan buang air kecil serta buang air besar di tubuh kakak iparnya itu.
“Oh, Gilang, ya Lama nggak berjumpa.”
Setelah menyapa pria paruh baya itu dengan canggung, Tuan Besar Basagita bertanya, “Hmm, apa tujuan kalian datang ke Kota Banyuli?”
“Bukankah barusan aku sudah bilang? Kali ini Keluarga Misra mengirimku ke Kota Banyuli untuk menyelamatkan Keluarga Basagita,” kata Gilang sambil tersenyum.
Keluarga Misra ingin membantu Keluarga Basagita?
Seluruh anggota Keluarga Basagita sangat senang.
Tuan Besar Basagita juga tercengang.
Namun, dia masih memendam kebencian pada Keluarga Misra. Selain itu, dia juga tidak percaya mereka sebaik hati itu.
“Bagaimana rencana Keluarga Misra membantu kami?” tanya Tuan Besar Basagita..
“Kami sudah mendengar masalah yang dihadapi oleh Keluarga Basagita. Sebenarnya, masalah kalian sangat mudah ditangani.”
Tanpa banyak bicara lagi, Gilang segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. “Apa ini dengan Direktur Bank Sentral? Aku dengar Keluarga Basagita berutang empat triliun pada bank kalian, ya?”
“Begini, bisakah kalian mempertimbangkan Keluarga Misra dan memberi tenggang waktu untuk pembayaran utang ini? Sekarang Keluarga Basagita memang nggak bisa mengeluarkan. uang, kalian bunuh mereka juga nggak ada gunanya.”
“Bagaimana kalau uang itu dianggap disimpan di kediaman Keluarga Basagita terlebih dahulu? Setelah Keluarga Basagita punya uang, mereka akan membayar utang mereka.”
Seluruh anggota Keluarga Basagita tercengang.
Mereka tidak menyangka Gilang bisa menghubungi Bank Sentral secara langsung.
Karena pengeras suara diaktifkan, mereka bisa mendengar dengan jelas bahwa orang yang berada di ujung telepon adalah Direktur Bank Sentral.
Anggota Keluarga Basagita memendam kebencian yang mendalam pada direktur tersebut.
Dua hari yang lalu, orang itu datang mengunjungi kediaman Keluarga Basagita dan meminta mereka untuk membayar utang bernilai empat triliun.
Bahkan tenggang waktu yang diberikan hanya tiga hari.
Besok adalah hari terakhir.
Kalau mereka tidak bisa membayar utang tersebut, maka Bank Sentral akan membunuh
mereka!
“Haha, tentu saja aku harus mempertimbangkan Keluarga Misra. Kalau begitu, uang itu aku anggap disimpan di kediaman Keluarga Basagita untuk sementara waktu.”
Suara tawa nyaring direktur bank terdengar di ujung telepon.
Seluruh anggota Keluarga Basagita pun tercengang.
Hanya dengan satu panggilan telepon dari Gilang, masalah yang menyangkut hidup dan mati. anggota Keluarga Basagita langsung terselesaikan begitu saja!
Bank Sentral yang memiliki kekuatan luar biasa besar dan mengancam akan membunuh orang itu begitu mudah diajak berkompromi oleh keluarga kaya terkemuka seperti Keluarga Misra.
Saat ini, mereka benar–benar bisa merasakan betapa besarnya kekuatan yang dimiliki oleh keluarga kaya terkemuka yang sesungguhnya.
Mereka benar–benar sangat takjub.
Awalnya, tidak lama lagi Keluarga Basagita juga bisa menjadi keluarga kaya terkemuka seperti
itu.
Namun, Ardika dan Lana telah menghancurkan impian indah mereka!
“Terima kasih Kakek Gilang! Terima kasih Kakek Gilang! Keluarga Misra benar–benar hebat! Kakek bahkan bisa menyelesaikan masalah dengan Bank Sentral….”
Wisnu segera melangkah maju dan mulai menyanjung Gilang tanpa henti.
Setelah menyanjung Gilang sampai–sampai senyum lebar tampak jelas di wajah pria paruh baya itu, dia segera menggunakan kesempatan untuk mengajukan sebuah permintaan.
“Kakek Gilang, tolong bantu kami menangani masalah yang disebabkan oleh bisnis tiga. keluarga besar!”