Bab 751
Bab 751
Ketika Bibi Eri teringat tindakan Ellia dulu, dia juga bisa memahami wanita mana yang bisa menoleransi
suami yang punya selingkuhan,
Bibi Eri dilema. Kalau tidak mengantarkan Selena ke sana, dia takut Selana akan berpikir macam-
macam. Sedangkan kalau diantar ke sana, mereka pasti akan bertengkar.
“Bibi Eri, sepertinya memang ada sesuatu di sana.”
Selena tiba–tiba berdiri dari kursi roda dan berjalan dengan langkah gemetar ke depan.
“Nyonya, kita kembali saja.”
“Aku mau lihat siapa yang ada di sana,”
Ketika Bibi Eri melihat situasinya tidak baik, dia langsung memerintahkan seseorang untuk mencari
Harvey.
Harvey buru–buru datang dan Selena menunjukkan ekspresi dingin, “Buka pintunya, aku mau lihat siapa
yang ada di dalam.”
*Seli, pulang yuk.”
*Bukannya kamu bilang mencintaiku? Aku mau lihat siapa yang kamu cintai sebenarnya.”
Selena bertahan pada pendiriannya sambil menatap pengawalnya dengan tajam, Buka pintunya.”
Harvey ingin membawa Selena pergi dengan paksa, tetapi dia hanya bisa mengikuti keinginan Selena
karena kondisi kesehatannya sekarang.
Pintu terbuka, Selena melihat Jena dan Shearly sedang mengejar kupu–kupu di halaman.
Selena menunjuk Shearly dan berkata pada Harvey, “Jadi ini caramu mencintaiku? Kamu bilang cinta
aku tapi diam–diam menyimpan wanita lain di sini?”
Harvey tidak bisa menjawab. Dia juga bingung bagaimana harus menjelaskan hal ini. Bukti tes DNA
yang sah saja ditolak mentah–mentah oleh Selena, mana mungkin wanita ini percaya alasan yang tidak
ada faktanya?
*Seli, kita pulang aja. Asal kamu percaya padaku, aku akan memberitahumu semuanya.”
Saat ini, Agatha juga keluar dengan kursi roda, “Nona Selena jangan salah paham, aku dan Harvey
sudah membatalkan pertunangan kami. Sekarang dengan keadaan seperti ini, aku nggak berpikir untuk
bersaing denganmu. Aku hanya mau punya tempat untuk berteduh, Tolong beri kami kesempatan,
jangan usir kami.“
Agatha menambahkan dengan hati–hati, “Aku juga berharap anak–anak bisa bertemu ayahnya. Kamu
juga seorang ibu, pasti mengerti perasaanku, kan?”
Perkataan ini memang terdengar biasa saja, tetapi sangat menusuk hall.
Meski Selena sengaja berbuat hal ini, tetap saja hatinya tertuka karena perkataan Agatha
Harvey melirik Agatha dengan dingin, “Diam!”
“Ayo bicara, kenapa kamu hentikan? Harvey, kamu benar–benar licik, kamu mau dua wanita sekaligus.
“Seli, bukan begitu, aku cuma…”
Harvey merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Selena hari ini. Biasanya dia seperti putri yang lembut dan bijaksana, kenapa hari ini tiba–tiba cari masalah dengan orang lain.
“Oke. Kuberi kesempatan terakhir hari ini. Pilih aku atau wanita ini!”
Untuk mencegah kecurigaan Harvey. Selena harus membuat adegan lebih nyata.
“Kalau kamu mencintaiku, usir mereka bertiga malam ini juga dan aku akan memaafkanmu. Kalau
nggak, aku yang akan pergi.”
Harvey berusaha untuk mencegahnya tidak marah, dia mengangguk setuju, “Oke. Asal kamu nggak
marah. Pelayan, tolong siapkan barang–barang Nona Agatha dan antarkan mereka keluar dari sini.” NôvelDrama.Org holds © this.
Selena terdiam, kok… beda dengan cerita yang dia harapkan?
Bukannya dulu Harvey sangat peduli pada Agatha? Selena pikir Harvey akan ragu–ragu, makanya Selena
makin menjadi.
Harvey menjawab dengan begitu tegas sehingga tidak memberikan kesempatan bagi Selena untuk
berpikir macam–macam.
Sebaliknya, Agatha langsung menangis tersedu–sedu begitu mendengar bahwa mereka akan diusir.”
Harvey, aku cuma punya mereka berdua, nggak ada hal lain. Bukannya kamu sudah janji akan merawat
kami? Kamu nggak bisa mengusir kami seperti ini.”
Ya, bagus aktingnya. Selena memberikan pujian pada Agatha. Dia butuh situasi dilema seperti ini.
karena kalau tidak, Selena tidak bisa pura–pura jatuh pingsan.”
Harvey melambaikan tangannya, “Alex, antarkan Nona Agatha pergi!”
Dia bahkan tidak memberi belas kasihan sedikit pun.
Saat ini, tidak ada yang lebih penting dari nyawa Selena.
Agatha masih menangis, Selena sedang mempersiapkan emosi. Di saat seperti ini, tiba–tiba terdengar suara kucing mengeong. Selena menengadah dan mendapati Bonbon tiba–tiba jatuh dari atap.
“Bruk!” Bonbon jatuh di hadapan Selena.