Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 768



Bab 768

Selena beristirahat dengan baik selama beberapa hari, dan semua parameter kesehatannya perlahan- lahan membaik.

Lewis bisa melihat dengan jelas kalau warna kulit Selena Jauh lebih baik daripada beberapa hari yang lalu. Warna merah juga perlahan–lahan terlihat di kulitnya. NôvelDrama.Org holds this content.

“Selena, apa kamu sudah terbiasa hidup di sini?” tanya Lewis.

“Ya, semuanya baik–baik saja. Abel sangat perhatian padaku, aku sangat bahagia di sini.”

Hal yang paling penting adalah dia tidak perlu hidup terkekang oleh Harvey setiap hari dan tidak perlu khawatir akan ada orang yang mencoba membunuhnya.

Banyak penyakit manusia yang berasal dari penyakit mental. Selama beban mentalnya hilang, setengah penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya.

“Syukurlah, Abel adalah gadis yang baik hati dan suka membantu orang. Kalau kamu butuh sesuatu, beri

tahu dia saja.”

“Makasih, persahabatan ini akan selalu terukir di hatiku. Kalau aku punya masa depan, aku pasti akan

membalas kebaikan kalian.”

“Kak Selena, jangan terlalu mempermasalahkan hal ini dengan kami. Kami nggak pernah berpikir untuk meminta balasan dari Kakak. Ayo, duduk dulu baru katakan pelan–pelan.”

Selena duduk perlahan–lahan dan berkata, “Dokter Lewis mau bilang apa? Apa Harvey menyadari

sesuatu?”

Selena tahu kalau Harvey sangat curigaan. Dia memutuskan semua hubungan dengan dunia luar

selama beberapa hari ini. Dia takut Harvey akan menemukannya karena mayatnya tidak ditemukan.

*Jangan takut, dia nggak menyadari apa pun. Dia tinggal di laut selama tiga hari penuh dan menyelam

sendiri ke laut untuk mencari tubuhmu. Setelah benar–benar menyerah, dia baru mengadakan

pemakamanmu.”

Abel mendengkus, “Apa artinya mengadakan pemakaman besar–besaran setelah orangnya meninggal kalau mereka nggak dihargai saat masih hidup?”

Lewis melanjutkan. “Aku juga pergi ke sana. Harvey terlihat sangat lelah dan kurus. Dia menarik seorang wanita di pemakaman untuk berlutut dan membungkuk di depan fotomu. Tindakannya sangat kasar.

Kepala wanita terbentur keras sampai berdarah, lalu dia menarik wanita itu untuk berlutut bersamanya. Wanita itu pingsan setelah berlutut selama beberapa jam, sementara Harvey berlutut selama satu harl penuh.

Selena terdiam. Harvey punya sifat yang keras kepala. Kalau Harvey benar–benar berpikir dia sudah mati, ini memang sesuatu yang bisa Harvey lakukan.

“Setelah itu aku mendengar dari rekan kerjaku kalau nasib wanita itu sangat mengenaskan. Setelah bangun, Harvey langsung mematahkan kedua tangan dan kaki wanita itu sampai dia benar-benar menjadi orang cacat.”

“Wah, si Harvey ini gila, ya? Bisa–bisanya dia melampiaskan emosinya pada orang lain?” kata Abel, sambil menepuk–nepuk tangan Selena. “Untungnya Kakak sudah pergi. Orang ini pasti cenderung melakukan kekerasan dalam rumah tangga.”

Selena sudah menebak kalau wanita itu adalah Lanny. Dia juga terkejut sejenak setelah mendengarnya.

Bagaimanapun juga, yang terpenting bagi Harvey adalah keluarga. Dibanding mereka berdua, Harvey tanpa ragu memilih Lanny.

Sekarang, Harvey mengira dia sudah mati, tetapi Harvey malah melakukan sesuatu terhadap adiknya padahal dia sangat menyayangi adiknya.

Namun, apa gunanya itu?

Harvey tidak ada di sana saat dia sangat membutuhkannya sehingga dia menderita kekerasan fisik dan emosional siang dan malam.

Saat dia membersihkan tuduhan yang menimpa ayahnya dan membela namanya sendiri, dia sangat berharap Harvey bisa berdiri di sisinya.

Dari awal hingga akhir, yang dia inginkan adalah pemahaman dan dukungan, tetapi mata dan hati Harvey telah tertutup. Meski Harvey tahu apa yang dilakukan Lanny, dia tetap memilih untuk

melindunginya.

Cinta yang datang terlambat lebih murah daripada rumput. Apa pun yang Harvey lakukan sekarang, itu

tidak ada sedikit pun hubungan dengannya.

Selena hanya memberikan komentar ringan. “Ini yang seharusnya dia dapatkan.”

Lanny pantas mendapatkannya, Harvey bahkan lebih pantas mendapatkannya.

Kalau bukan karena mereka berdua, Keluarga Bennett tidak akan menjadi seperti sekarang.

nny hanya menjadi orang cacat, sedangkan Arya kehilangan nyawanya!

reka menanggung karmanya sendiri.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.